Ilmu Terbanyak dalam Sebuah Profesi : ASURANSI
Profesi apakah yang sarat dengan berbagai bidang Ilmu Pengetahuan ?
Jawabannya adalah PEKERJA dalam industri ASURANSI (=Pekerja Asuransi).
Apapun Profesi yang digeluti oleh seseorang didalam sebuah industri asuransi, apakah ia sebagai Agen Asuransi, Broker Asuransi, Karyawan di perusahaan Asuransi, Loss Adjusters, Aktuaria dan lainnya, dalam berbagai bagian / departemen didalam sebuah "folder" perusahaan, mereka tetap memiliki peluang terbaiknya untuk menimba begitu banyak ilmu yang bertebaran dalam praktek kerjanya.
Banyak orang yang terjun ke dalam sebuah perusahaan di bidang usaha per-asuransi-an, mengaku "tercemplung" dalam industri ini, namun ketika mereka menjalani satu atau dua tahun, kebanyakan dari mereka merasa tidak bisa melepaskan diri dari profesi ini.
Meskipun memulai pekerjaan dari level paling rendah sekalipun, didalam Usaha Asuransi, akan memiliki jenjang karir yang baik dan meningkat, terutama bagi orang-orang yang memiliki orientasi belajar yang cukup tinggi, orang-orang yang penasaran isi dalam usaha asuransi, sejauh mana kedalaman yang bisa digali dari sini.
Apa ilmu yang terkandung didalamnya ?
Kita mulai dari Clerical level, ketika seseorang dikaryakan sebagai typist, input data, penerbit polis, administrasi, akunting hingga level keuangan mereka belajar dan berangsur-angsur wajib mengerti apa itu ilmu administrasi dan kesekretariatan, ilmu pembukuan, ilmu keuangan, bagaimana semua proses administrasi dan keuangan mendorong laju operasional dengan sebaik mungkin.
IT dan Formasi Keuangan, sangat menjadi andalan, sebuah layanan penyedia IT sekalipun, mereka wajib mengetahui ada berbagai jenis produk apa saja, dan bagaimana membangun sebuah flowchart dengan kapasitas program yang sangat beragam dan "tailor-made", karena produk yang dikemas bisa saja berubah-ubah dan beragam-ragam. Semua arus pencatatan dan pemrograman harus di-integrasikan dengan kegiatan operasional marketing dan sales dari sebuah kegiatan usaha asuransi.
Selain dari fungsi adminstrasi, fungsi akunting, fungsi keuangan, fungsi IT, semua itu akan mendongkrak kegiatan Marketing dan Selling juga servicing, dimana secara global market yang sedang tumbuh kejar-berkejaran, persaingan yang ketat, dan para tenaga-tenaga marketing dituntut untuk bisa menciptakan strategy pemasaran, penjualan yang bisa mendorong nasabah memberikan kepercayaan kepada perusahaan asuransi, kepada produk asuransi dan terutama kepada layanan asuransi. Dan ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena di dalam kegiatan usaha asuransi, kita tidak hanya terukur oleh sebuah barometer kualitas tapi juga kualitas.
Seberapa luas jaminannya ?
Seberapa sedikit pengecualiannya ?
Seberapa murah preminya ?
Seberapa kecil Resiko sendirinya ?
Seberapa menyenangkan layanannya ?
seberapa mudah prosesnya ?
Seberapa...seberapa lainnya ...
Dan ini semua, tidak bisa hanya mengandalkan teori marketing Phillip Kotler semata, namun seberapa jauh kepiawaian sang Marketing untuk bisa melebur didalam kebutuhan dan keinginan nasabah, membangun sebuah kepercayaan untuk membuat nasabah mau mendengarkan penjelasan kita, memberikan yang terbaik tanpa harus meninggalkan norma-norma underwriting dan tetap menghormati regulasi dan indikator prinsip-prinsip asuransi serta kode etik yang harus dijunjung tinggi.
Personal Approach ! tentunya sangat diperlukan dan tidak semua petugas marketing mampu memiliki kepandaian ini yang terpadu dalam satu PAKET TUNGGAL :
- PERSONAL APPROACH ABILITY
- TECHNICAL SKILLS
- QUALITY OF SERVICES
- EXPERIENCED IN YEARS
- GOODWILL TO SERVING
- GOOD SELLING POINT & CLIENTS LOYALITY
Dalam fungsi-fungsi Underwriting atau Re-Insurance, mereka wajib belajar dan tekun membaca kata demi kata di setiap komposisi wording dan polis, mereka juga wajib membuat diri mereka well-updated dengan perkembangan yang ada tentang teknik, lokal dan internasional, Kemampuan memberikan analisa resiko dari segi manapun, baik dari segi resiko yang akan menjadi beban asuransi, dari nasabah dan dari pihak reasuransi.
Belum lagi yang terbanyak dari seluruh divisi/peran, yaitu PETUGAS KLAIM.
Petugas Klaim dan Adjuster, adalah petugas yang paling memiliki peran saat pembuktian produk asuransi dilakukan, apakah benar polis ini mengganti aset nasabah ? apakah benar begini dan begitu ?
Tidak hanya itu, MEREKA DITUNTUT MENGERTI DALAM BERBAGAI BIDANG ILMU !
Contoh :
Terjadi klaim kerusakan mesin pada sebuah pabrik garment, dan assesment perlu dilakukan baik oleh semua pihak, nasabah, petugas layanan klaim, adjuster dan petugas klaim dari perusahaan asuransi.
Seandainya, dasar ilmu yang dimiliki seseorang adalah Sarjana Ekonomi, tidak ada pilihan lain, ia harus mencari literatur mengenai buku mesin, mengupas habis manual guide, mempelajari flowchart dari proses running-nya sebuah mesin, agar ia bisa menguasai klaim kerusakan mesin ini, penyebabnya, akibatnya, kemudian dia harus bisa meng-integrasi-kan dengan apa yang tertera didalam polis.
Dalam kasus ini, seorang sarjana ekonomi juga harus mengerti 2 hal : Ilmu per-Mesin-an dan Ilmu Ayat Hukum.
Belum lagi klaim asuransi yang terjadi datang dari jenis resiko yang begitu beragam, yang mana kerugian dan kehilangan atau kerusakan itu bisa saja timbul dari resiko apapun, dan dari berbagai jenis polis apapun.
Coba anda bayangkan jika terjadi sebuah klaim saja, resikonya beragam, apalagi dari berbagai jenis polis asuransi.
Contoh2 lain :
- Kebakaran gedung
- Kecelakaan pesawat terbang
- Kebanjiran dan kerusakan karena air
- Tuntutan Hukum
- Kagagalan proyek
- dan masih banyak lainnya.
Oleh sebab itu, PEKERJA ASURANSI adalah profesi yang memiliki dan membutuhkan berbagai bidang ilmu, itu bukan hanya bualan semata.
Apakah anda setuju ?
No comments:
Post a Comment